Jumat, 21 Oktober 2016

KEWIRASWASTAAN

Pengertian Kewiraswastaan, Wiraswasta dan Wiraswastawan

Kewiraswastaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh  dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik.
Wiraswasta adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Kewiraswastawan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang baik pada masyarakat, dengan selalu mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.


Perbedaan antara Perusahaan Kecil dan Perusahaan Besar
Perusahaan kecil

Ciri-cirinya :
1.      Pada umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2.      Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang.
3.      Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4.      Kesulitan untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.

contoh :
1. Usaha Kecil di Bidang Kuliner
Usaha di bidang kuliner memang tidak pernah sepi karena setiap orang membutuhkan asupan makanan setiap harinya. Tentu ini menjadi peluang besar bagi Anda yang memang berminat untuk membuka usaha kecil bidang ini. Anda bisa memulai dari usaha restauran, rumah makan, cafe, warung rames, atau bahkan pedagang kaki lima. Sekali lagi disesuaikan dengan modal yang tersedia.  Namun yang lebih penting adalah produk makanan apa yang hendak ditawarkan dan apakah cocok selera masyarakat?
Sebagai contoh Anda bisa menjalankan #bisnis kuliner utama seperti ayam goreng, bakso, mie ayam, gudeg, masakan daerah dan lain-lain. Tidak hanya makanan berat saja, saat ini banyak cafe yang menyediakan kuliner dalam bentuk minuman, es krim, susu, kopi, cake, es kelapa muda dan lain-lain. Tidak buruk juga jika Anda membuka usaha kecil dengan cara kemitraan atau waralaba karena dengan sistem ini Anda bisa terbantu dalam hal penentuan produk, mendapatkan bahan baku dan tata cara pengelolaan.
2. Usaha Kecil di Bidang Jasa
Ada berbagai macam jenis usaha kecil dibidang jasa. Sepertinya dalam usaha ini Anda memang harus memiliki keahlian maupun wawasan luas tergantung pada jasa yang ditawarkan. Sebagai contoh ada usaha jasa yang berhubungan dengan birokrasi seperti pengurusan surat-surat kendaraan, surat ijin mengemudi, surat ijin usaha, dan pengurusan dokumen penting lainnya.
Sepertinya usaha ini cocok bagi Anda yang memiliki wawasan luas dalam bidang hukum. Bidang jasa lainnya adalah yang berhubungan dengan IT seperti jasapembuatan website, jasa SEO, desain grafis, pembuatan program komputer dan lain-lain.
Bidang jasa IT cocok dilakukan bagi Anda yang menguasai bidang ini. Bisa juga usaha kecil jasa perbaikan komputer, laptop dan perangkat lain. Selain itu, usaha jasa pengiriman semacam menjadi agen juga sepertinya banyak diminati mengingat banyak perusahaan ekspedisi yang sanggup memfasilitasi.
3. Usaha Kecil Jual Beli
Usaha kecil jual beli? Mungkin ini adalah salah satu bisnis yang  cukup banyak diminati pula. Ada banyak sekali jenis produk yang memang cukup laku untuk dijual seperti ponsel, kendaraan pribadi (roda dua/roda empat), komputer, #kamera, bahkan sampai hewan peliharaan. Dalam jenis usaha ini tidak diharuskan membuka toko khusus dengan lokasi strategis karena bisa juga dilakukan dirumah, baik secara offline ataupun memasarkan secara online agar bisnis Anda tersebut lebih dikenal luas.
4. Usaha Kecil di Bidang Agrobisnis
Bisnis Agrobisnis identik dengan bidang pertanian dan peternakan. Usaha ini sangat cocok dilakukan didaerah pedesaan atau Anda yang memiliki lahan luas untuk menjalankannya. Sebagai contoh usaha kecil bidang Agrobisnis adalah budidaya ikan lele, peternakan ayam, peternakan sapi, budidaya hewan peliharaan, budidaya sayur mayur, buah-buahan dan masih banyak lagi yang lainnya.

Perusahaan besar

Cirri-cirinya :
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif rendah.
4. Modal jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.

Contoh :
1. Bank Rakyat Indonesia
Perusahaan publik dengan total aset sekitar 51,5 milyar dollar ini berdiri pada zaman kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1895 di Purwokerto dengan nama De Poerwokertoosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan menjual 30% sahamnya untuk publik sehingga resmi menjadi perusahaan publik dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dalam 2.000 perusahaan publik dunia, BRI menempati posisi ke 479 dengan nilai pasar (market value) sebesar 18,4 milyar dollar Amerika.
2. Bank Mandiri
Bank Mandiri adalah perusahaan publik terbesar ke dua di Indonesia dan menempati posisi ke 488 secara global. Bank yang dibentuk dari gabungan empat bank pemerintah, yaitu Bank Exim, Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bapindo pada tahun 1998 adalah sebuah program pemerintah untuk merestrukturisasi perbankan Indonesia. Dengan berbagai program inovatif, Bank Mandiri mampu berkembang menjadi salah satu perusahaan publik terbesar dengan jumlah aset 60,4 milyar dollar. Kini bank yang mempekerjakan lebih dari 27ribu karyawan tersebut memiliki market cap sebesar 17,6 milyar dollar.
3. Bank Central Asia
Bank Central Asia (BCA) berada di urutan ke 700 dari 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia. Total aset yang dimiliki oleh bank yang dibangun pada tahun 1957 tersebut sebesar 35,9 milyar dollar. BCA pada tahun lalu telah berhasil membukukan kentungan sebesar 941,2 juta dollar dengan mempekerjakan lebih dari 19 ribu pegawai.
4. Telkom Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan publik yang bergerak di bidang industri informasi dan telekomunikasi di Indonesia. Awal mulanya pendirian perusahaan ini adalah pada masa kolonial Belanda tahun 1884, dan kemudian secara resmi menjadi perusahaan publik pada tahun 1995. Salah satu anak perusahaan Telkom Indonesia yang sukses menjadi perusahaan besar adalah Telkomsel yang kini telah memiliki lebih dari 100juta pelanggan dengan ragam produknya seperti Simpati, Kartu As, Kartu Hallo, Telkom Flash, dan sebagainya. PT. Telkom Indonesia Tbk. menempati urutan ke 726 perusahaan publik terbesar dengan market cap sebesar $14,9 milyar dan jumlah karyawan sebanyak 26.847 orang.
5. Bank Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia (BNI) berada di urutan ke 969 sebagai perusahaan publik terbesar di dunia. Bank yang didirikan tahun 1946 tersebut telah memiliki lebih dari 800 kantor cabang di Indonesia, dan beberapa lainnya di luar negeri seperti di Singapura, Hongkong, Tokyo, London, dan juga sebuah agency di New York. Market Cap BNI diperkirakan mencapai 7,76 milyar dollar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 18.275 orang.

Contoh Franchise Lokal dan Asing
Franchise Lokal
·         Fast food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento.
·         Restauran /café/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Es teler 77, Delly Joy, King Friend Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.
·         Pizza/es krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant de France, Nilla Chandra cakes.
Franchising Asing
·         Fast Food: KFC, Texas Fried Chicken, Mc. Donald, A & W
·         Restauran/cafe/bar: Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Café, Hard Rock
·         Pizza/es krim/Youghurt/donut: Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin, Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz
·         Soft drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi Cola,Gatorade

Keuntungan dan kerugian bisnis franchise
Keuntungan bisnis franchise
- Manajemen bisnis telah terbangun
Bisnis waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
- Sudah dikenal masyarakat
Pemasaran bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan membangun bisnis baru.
- Manajemen finansial yang lebih mudah
Investor cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba, sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun bisnis baru.
- Kerjasama bisnis telah terbangun
Orang yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.
- Dukungan dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial, pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian waralaba.
- Bisa mendapat untung lebih besar?
Banyak orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
Kekurangan Bisnis franchise
- Kurang kendali
Salah satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena adanya perjanjian-perjanjian khusus.
- Sangat terikat dengan supplier
Untuk mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan modal yang kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan. Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
- Ketergantungan pada reputasi waralaba lain
Salah satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba yang anda kelola.
- Biaya waralaba
Pihak pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli waralaba.
- Pemotongan keuntungan
Pembeli waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini. 

Sumber :

http://adethyapratama.blogspot.com/2012/10/kewiraswastaanwiraswastawiraswastawan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar